Ratusan Lansia di Warakas Jakut Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis Didukung Oleh Komunitas Majelis PAFI LAMPUNG
Jakarta Utara – Sebanyak lebih dari 300 warga lanjut usia (lansia) di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis pada akhir Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan peduli lansia. Komunitas Majelis Perhimpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (PAFI) Lampung menjadi salah satu inisiator utamanya.
Acara ini menjadi bukti bahwa kerja sama lintas wilayah dan profesi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Apalagi bagi lansia, yang kerap terlupakan dalam sistem pelayanan publik.
Inisiatif Sosial dari PAFI Lampung
Ketua Komunitas Majelis PAFI Lampung, Andri Syahputra, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pengabdian sosial. Tujuannya sederhana: membawa manfaat langsung untuk masyarakat, terutama kelompok rentan.
“Kami datang bukan hanya membawa obat-obatan, tapi juga semangat kepedulian dan kebersamaan,” ujar Andri.
Menurutnya, banyak lansia yang jarang atau bahkan tidak pernah memeriksakan kesehatannya karena kendala biaya dan akses. PAFI ingin menjembatani kesenjangan itu. Kegiatan ini menjadi bagian dari program jangka panjang yang akan menyasar berbagai wilayah.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang Komprehensif
Kegiatan ini menyediakan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan. Mulai dari cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga konsultasi dengan dokter umum. Ada juga pemeriksaan mata ringan dan pemberian kacamata baca bagi yang membutuhkan.
Obat-obatan ringan diberikan gratis setelah melalui pemeriksaan dokter. Tidak hanya itu, lansia juga mendapatkan edukasi tentang pola makan sehat, pentingnya olahraga ringan, serta cara mengelola stres.
Para tenaga medis yang terlibat berasal dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya adalah dokter muda, mahasiswa kedokteran, dan relawan perawat dari Jakarta dan Lampung.
Antusiasme Warga Warakas
Sejak pagi hari, ratusan lansia mulai berdatangan ke lokasi kegiatan. Sebagian datang sendiri, sebagian lain didampingi oleh keluarga. Wajah-wajah ceria tampak menyambut hangat layanan yang mereka terima.
Ibu Nurhayati (65), salah satu peserta, mengaku sangat terbantu. Ia merasa senang karena bisa mengetahui kondisi kesehatannya tanpa harus membayar.
“Biasanya saya malas ke puskesmas karena antrean dan biaya. Tapi ini gratis dan cepat. Saya sangat bersyukur,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi. Para lansia bisa bertemu teman sebaya, mengobrol, dan saling menguatkan. Manfaat kegiatan ini terasa tak hanya secara fisik, tapi juga mental dan sosial.
Kolaborasi Lintas Pihak
Kesuksesan acara ini tidak lepas dari kolaborasi banyak pihak. Selain PAFI Lampung, kegiatan ini didukung oleh Kelurahan Warakas, Puskesmas Tanjung Priok, dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Lurah Warakas, H. Syaifudin, menyatakan rasa terima kasihnya atas kepedulian yang ditunjukkan oleh relawan dari luar daerah.
“Kami bangga Warakas dipilih. Ini bukti bahwa kepedulian tidak mengenal batas wilayah,” katanya.
Komunitas lokal seperti karang taruna, kelompok ibu-ibu PKK, dan relawan RW turut membantu kelancaran acara. Mereka membantu dalam proses pendaftaran, logistik, dan pendampingan peserta lansia.
Peran Baru PAFI: Dari Hukum ke Sosial
Selama ini PAFI dikenal sebagai organisasi yang bergerak di bidang hukum dan advokasi. Namun melalui kegiatan ini, PAFI memperluas perannya ke bidang sosial.
Menurut Andri, keadilan sosial tidak hanya diperjuangkan lewat pengadilan. Melainkan juga melalui aksi nyata di masyarakat. Salah satunya melalui program kesehatan seperti ini.
“Kami ingin membuktikan bahwa pengacara dan advokat bisa terlibat dalam kerja kemanusiaan,” tambahnya.
PAFI berencana menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari program nasional. Mereka ingin mengajak lebih banyak komunitas hukum dan profesi lain untuk bergabung.
Rencana Lanjutan
Melihat antusiasme warga, PAFI Lampung berencana menggelar kegiatan serupa di daerah lain. Fokus mereka tetap pada kelompok lansia dan masyarakat prasejahtera. Wilayah sasaran berikutnya termasuk Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang.
Selain layanan kesehatan, PAFI juga tengah merancang program edukasi hukum bagi lansia. Tujuannya agar mereka memahami hak-hak dasarnya, termasuk dalam layanan publik dan bantuan sosial.
PAFI juga akan menggandeng lebih banyak relawan medis dan mahasiswa dari berbagai universitas. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan jaringan sosial yang solid dan berkelanjutan.
Penutup: Lansia Adalah Pilar Bangsa
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini memberikan pelajaran penting. Bahwa lansia bukanlah beban. Mereka adalah bagian penting dari sejarah dan perkembangan bangsa. Mereka layak mendapatkan perhatian, pelayanan, dan penghargaan.
Komunitas Majelis PAFI Lampung telah menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil. Memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada lansia bukan hanya bentuk bantuan, tetapi juga bentuk penghormatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi lain. Semua pihak—baik pemerintah, swasta, maupun komunitas—dapat bersatu demi mewujudkan masyarakat yang sehat, peduli, dan adil.
Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kunci dari kesuksesan kegiatan ini. Dengan kolaborasi yang terus dijaga, kita bisa menciptakan Indonesia yang lebih baik, dimulai dari mereka yang sering kali terpinggirkan: para lansia.
Post Comment